Di penghujung Bulan Suci Romadhan dan sebentar lagi seluruh Umat Muslim di Dunia akan menyambut hari kemenangan, yaitu merayakan Hari Raya Idul Fitri 1438 H. Kali ini tim Peliputan Dinas Kominfo mencoba membuat data Rumah Makan yang juga sudah bergabung dalam UMKM khusus makanan kuliner di Kabupaten Kediri. (22/6).

Kami menuju jalur protocol dari Jantung Kota Kabupaten Kediri tepatnya pertigaan Kantor Pemerintah Kabupaten Kediri belok ke kiri menuju ke Desa Mukuh Kecamatan Kayen Kidul, disitu bisa kita temui ayam panggang “Mbak Roh” biasa disebut begitu.

Ayam panggang Mbak Roh sangat terkenal dengan fasilitas lesehan, music, mushola dan kamar mandi juga area parkir yang nyaman, didukung tempat yang sangat strategis, menambah puas dan ingin kembali lagi bila mencicipi ayam panggang ini.

Dipadu dengan urap-urap yang makk nyuuusss pedas, juga ayam bakar yang khas pedas memang ciri khas masakan Jawa Timur, kami mencoba menggali informasi, dengan pemilik Ayam Panggang yaitu Mbak Roh, yang mengatakan baha untuk Hari Lebaran Idul Fitri buka Hari Lebaran ke 3 (tiga)

Selain ayam panggang juga disediakan makanan khas wong ndeso seperti botokan, sayur bening, lodeh, asem juga menerima pesanan pembuatan tumpeng, catering dan juga menjual ayam potong yang masih segar.

Anda penasaran silahkan datang ke Desa Mukuh Kecamatan Kayen Kidul atau hubungi Mbak Roh HP. 081 335 937 702. (Kominfo, yrpd, wk)

Menyambut Hari Raya Idul Fitri atau menyambut Lebaran ada yang membudaya di masyarakat kita, bahkan bisa dibilang se Indonesia semua menginginkan serba baru, seperti baju baru, mukena baru, sajadah baru, sandal, sepatu, bahkan sampai dengan asesoris juga inginya yang baru.

Itulah ciri khas masyarakat yang ingin merayakan Hari Kemenangan setelah Satu Bulan Berpuasa. Kali ini Tim Peliputan Kominfo bertandang ke Rumah Kusumawati di Jalan Dr.Soetomo No 05 Kecamapat Pare, dengan nama usahanya “Griya Sulam”.

Kusumawati menjelaskan usaha ini sudah sejak lama sekitar 10 tahun yang lalu, yaahhh awalnya memang kecil-kecilan dulu, semua kita mulai dari yang kecil berkat telaten dan juga ketekunan mau belajar dari kesalahan dan terus bangkit dan selalu mengikuti perkembangan jaman, untuk bisa membuat model-model yang lagi ngetren saat ini. (22/6).

UMKM Griya Sulam kami juga menyediakan aneka Sprei, macam-masam taplak, sarung bantal, mukena, cover culkas, cover gallon, tas, dompet dari kain atau sulaman, tudung saji dan masih banyak lagi.

Untuk harga bisa melihat tingkat kesulitan dan corak juga bahan, kata wong jowo “rupo ngowo rego” begitulah, juga menerima pesanan dalam bentuk yang banyak, monggo harga dijamin terjangkau dan tidak terlalu mahal dengan bahan dan sulaman yang sangat bagus dan menarik.

Anda ingin pesan silahkan hubungi UMKM “Griya Sulam” Kusumawati. Jalan dr. Soetomo No. 05 Kecamatan Pare atau hubungi telp. 081 335 007 647. (Kominfo, yrpd, wk)

"Allaahu akbar, Allaahu akbar, Allaahu akbar,

Laa illaa haillallah-huwaallaahuakbar

Allaahu akbar walillaahil hamd'."

Malam ini se antero jagat raya mengumandangkan gema takbir menandakan Hari Kemenangan telah tiba, mulai dari Langgar, Mushola, Masjid sampai dengan mengadakan kirab di jalur-jalur protocol. (24/6).

Ada yang menggunakan sepeda motor, becak, tossa sampai dengan truk, semua menggunakan pengeras suara ditambah dengan tabuhan-tabuhan, mulai alat yang tradisional seperti gallon bekas air mineral, botol-botol bahkan ada juga yang menggunakan alat-alat modern. Begitulah tradisi Umat Islam untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri 1438 H, saat Tim Liputan menantau di SLG Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri.

Simpang Lima Gumul merupakan Jantung Kota Kabupaten Kediri, bisa dibilang Paris Van Java Kabupaten Kediri tempat yang sangat trategis, dengan nuansa alam yang sangat indah mempesona, apa lagi bila melihat kemegahan SLG di malam hari, ribuan masyarakat baik dari Kabupaten Kediri sampai juga para pendatang dari luar Kabupaten Kediri tumplek blek memadati Area simpang Lima Gumul, sambal menggemakan Takbir.

Membaca takbir di Hari Raya Idul Fitri atau Idul Adha merupakan salah satu hal yang dianjurkan. Hal ini dilakukan salah satunya tak lain karena bersyukur, seperti malam ini pada saat malam Idul Fitri, khususnya umat Islam bersyukur bisa meraih kemenangan atau berada pada puncak kebahagian setelah lama tepatnya satu bulan penuh berusaha menahan nafsu (puasa Ramadhan).

Petugas keamanan dari Dinas Perhubungan Kabupaten Kediri di wakili Pak Joko dan salah satu anggota dari Polsek Ngasem Aiptu Arifin saat berjaga di Area Monumen SLG menyampaikan bahwa untuk Takbir keliling tidak di perkenankan memasuki area Monumen SLG, dan saat ini di Kawasan SLG ramai lancer.

Polres Kediri untuk mengamankan malam takbir di area SLG sudah menerjunkan sekitar 100 personil yang tersebar di 24 titik, terutama di persimpangan arah ke SLG untuk mengalihkan konvoi mobil sampai dengan truk menuju ke SLG, juga diberlakukan jam malam tepat pukul 23.00 WIB para penggunjung SLG yang masih bergerombol di minta untuk membubarkan diri.

Saat di lakukan patrol melihat anak-anak muda yang lagi asik bergerombol diberikan pencerahan oleh para bapak-bapak Polisi mereka diminta untuk menyebutkan Pancasila juga mangumandangkan Takbir. (Kominfo, yrpd, als, wk)

Hari ini Minggu (25/6), dalam kalender hijriah adalah 1 syawal 1438. Hal ini bertepatan dengan Hari raya idul fitri bagi kaum muslimin.

Ribuan umat Muslim melaksanakan solat idul fitri di masjid Raya kebanggaan Kabupaten Kediri yakni masjid Annur, Pare. Turut hadir dalam solat idul fitri di tempat ini yakni Bupati Kediri, dr.Hj. Haryanti Sutrisno, Wakil Bupati Kediri, Drs. H. Masykuri MM, Kapolres Kediri, AKBP Sumaryono, dan Sekda Kabupaten Kediri, H Supoyo, MSi. Ketua TP3 Kabupaten Kediri Ir. H. Sutrisno, MM

Dalam sambutan Bupati Kediri yang dibacakan Wakil Bupati Kediri, disampaikan Selamat Hari raya idul fitri kepada seluruh masyakarakat kabupaten kediri. Beliau berharap semoga setelah menunaikan puasa Ramadan, mampu menjadi pribadi yang suci dan memberikan warna spiritual dalam kehidupan membangun nusa dan bangsa.

"Pada Hari berbahagia ini Marilah kita jaga kondisi harmonis Dan marilah Kita jadikan 1 syawal sebagai titik awal untuk wujudkan kehidupan sejahtera lahir batin," pesannya.

"Hikmah idul fitri ini adalah saling menjaga Silaturahim sesama manusia. Harapannya ini tidak Hanya Kita lakukan dalam Hari besar tapi kehidupan sehari-hari Sehingga tercipta keharmonisan dalam membangun Kabupaten Kediri." Pungkasnya.

Bertindak sebagai imam solat ied pada kesempatan ini Adalah ketua MUI Kabupaten Kediri. Sementara khotib dan doa disampaikan Oleh Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Kediri, H. Suryat.

Usai rangkaian acara solat ied selesai, seperti biasa ribuan Jamaah manfaatkan moment ini untuk dapat berjabat tangan dengan bupati, wakil bupati, sekda serta ketua Tim TP3 kabupaten kediri. Suasana terbangun begitu cair antara beliau para pemimpin bumi panji kediri Dan masyarakat. Tidak sedikit dari mereka juga memanfaatkan dengan mengambil foto bersama sebagai kenang-kenangan. (Kominfo, Yda, lks,wk)

Memasuki daerah pegunungan atau di kaki gunung wilis tepatnya di Daerah Kecamatan Grogol dan Banyakan, melihat kiri dan kanan hamparan tanaman menghijau, tumbuh subur dengan daun yang lebar.

Tanaman tembakau kali ini kita melihat di daerah Kecamatan Grogol, setelah Lebaran sekitar 1 bulan lagi sudah bisa dipanen atau 60 – 70 hari setelah penanaman. Khsusnya di Kecamatan Grogol dan Banyakan memang cocok sekali untuk di tanami tanaman tembakau.

Seperti halnya milik petani Pak Saifudin, Damin dan Kusnadi saat di temui Tim Kominfo (22/6) bersama PPL Kecamatan Grogol Prasetyo Utomo, persiapan menghadapi liburan panjang PPL yang satu ini masih berkesempatan melihat dan berdialog dengan para petani di Desa Kalipang Kecamatan Grogol.

Dijelaskan oleh Saifudin bahwa sekitar 4 tahun yang lalu berbarengan dengan Kecamatan Banyakan Pemerintah Kabupaten Kediri bekerjasama dengan PT. Sadhana, memberikan bibit tanaman tembakau, tadinya dikelola oleh Kelompok Tani, awalnya hanya mencoba-coba, ternyata tanaman tembakau cocok sekali di tanam di daerah kami. Jelasnya.

Lebih lanjut dijelaskan oleh PPL Kecamatan Grogol Prasetio Utomo bahwa Tembakau akan tumbuh optimal pada daerah beriklim tropis Yang memiliki suhu sekitar 21°C – 27°C, memiliki curah hujan rata-rata sekitar 1500 mm hingga 2000 mm per tahun, serta memiliki kelembaban udara sekitar 50%-70% dan mendapat sinar matahari penuh. Tanah yang baik untuk menanam tembakau yaitu tanah yang bertekstur liat beroasir, gembur, remah, dan memiliki drainase yang baik serta memiliki derajat keasaman atau pH sekitar 5.5-6.5. terangnya

Tembakau dapat tumbuh dengan baik di lahan tegalan dan lahan persawahan yang memiliki drainase yang baik. Lahan yang akan digunakan untuk budidaya dibersihkan terlebih dahulu dari tanaman pengganggu. Selanjutnya, tabah pada lahan digemburkan dengan menggunakan bajak atau cangkul dengan kedalaman 20-30 cm lalu diratakan kembali.

Dengan luas lahan sekitar 35 Ha dengan hasil yang cukup memuaskan, para petani menyediakan modal sekitar 15 – 20 juta dengan hasil bersih sekali panen 7.5 – 10 juta padahal tembaku bisa dipanen 3 kali dalam setahun. Bisa dibayangkan hasil panen tembakau selama setahun pasti sangat menguntungkan petani.

Untuk di daerah Barat Sungai sudah diakui bahwa rendeman tembakau sangat baik, oleh sebab itu Berkurangnya rendemen akan mengakibatkan penurunan mutu. Rendemen krosok umumnnya 12-16%, tembakau virginia 14,3-16,6%, tembakau yang diolah secara curing atau pepean (sun drying) sekitar 8-12%. Tembakau rakyat rajangan, pepean menghasilkan rendemen sekitar 6-7,5%. kata Prasetio (Komifo, yrpd, wk)

Sumber podang merupakan tempat wisata yang memiliki daya tarik tersendiri dari segi alam maupun pertanian.dengan potensi tersebut sumber podang mendapatkan Penghargaan Nasional untuk wilayah alam terbaik.

Kepala Desa Joho Kecamatan Semen Deddy Saputra, S.KM menjelaskan kepada Tim Kominfo (29/6) tentang asal-usul sumber podang didapat dari sebuah cerita, pohon besar yang bernama pohon manga podang dan memiliki sumber mata air.

Banyak yang mengatakan bahwa di daerah itu banyak tumbuh mangga podang, padahal sejarah yang sebenarnya dahulu kala ada burung podang berwarna kuning yang mandi di mata air sehingga dinamai sumber podang. Banyak potensi yang dapat digali dari sumber podang seperti dari sector pertanian, sector pariwisata, sector pengelolaan wisata.

Masyarakat sekitar percaya jika seorang perempuan yang mandi atau mencuci muka di air tersebut akan menjadi awet muda.sebelum sumber podang dijadikan sebagai tempat wisata seperti sekarang, dulu di wilayah itu banyak terdapat pepohonan. Pada tahun 2003 dilakukan penebangan besar-besaran, sehingga sekarang sumber podang menjadi gersang.

Tetapi sekarang sudah jauh berbeda dan pengembangan wisata sudah kita upayakan ini semua atas persetujuan dari Ibu Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno yang sangat peduli dengan kemajuan juga perkembangan daerah wisata Sumber Podang. Kami akan membuat taman bunga Insya Allah pembangunan sudah kami laksanakan dan saat ini masih berjalan, ini merupakan sisi lain pengembangan wisata Sumber Podang.

Kami sangat bersyukur karena masyarakat sangat peduli dengan menjaga dan melestarikan alam tersebut, dengan selalu menjaga kebersihan, sumber podang telah mengalami kemajuan yang lebih baik dari sebelumnya.seperti jalan akses menuju sumber podang sudah lebih mudah dan juga ikut membantu pengembangan wisata taman bunga. Terang Deddy

Dengan pemandangan yang indah banyak wisatawan yang memilih untuk mengunjungi sumber podang Budi seorang wisatwan mengatakan bahwa saya mengunjungi sumber podang hanya untuk melihat panorama dan mengingat masa lalu dengan pasangannya. (Kominfo, yrpd, wk)

Jangankan lebaran hari biasa pun Simpang Lima Gumul selalu ramai dan dipadati para pengunjung, seperti saat tim Kominfo (29/6) memantau di Area Wisata Simpang Lima Gumul (SLG) pengunjung mulai pagi hingga malam hari tumpek blek memadati Monumen SLG.

Salah satu penggunjung asal dari Madiun Serly mengatakan kekagumannya, bagus, indah, asri dan megah itulah kesan yang terungkap, tidak hanya di monument SLG tetapi di seputar SLG masih banyak sekali tempat-tempat yang sangat indah, puas dan senang rasanya, kalua ke Kabupaten Kediri saya selalu mampir kesini, kalua belum ke SLG serasa belum ke Kabupaten Kediri.

Sebelum ke SLG kami ketaman Depo bermain sepatu roda, setelah itu melihat Taman Kepala Kereta Api, sungguh luar biasa kerata api ini merupakan peninggalan sejarah yang harus dilestarikan dan dijaga paling tidak dengan tidak mencorat coret itu sudah ikut menjaga. Terangnya

Fathur juga menambahkan saya sangat bersyukur bisa maen dan menikmati SLG yang sangat terkenal rasanya pingin berlama-lama di SLG, apa lagi menikmati pemandangan di Taman Hijau SLG, masih ada lagi taman Tugu atau taman dekat pasar kuliner Sabtu-Minggu, disini kita bisa santai sambal menikmati berbagai kuliner ala ndeso seperti nasi goreng tiwul di campur teri, nasi goreng ampok dan masih banyak lagi.

Aneka permainan juga tersedia, kita bisa menaiki sepeda motor berbagai ukuran sambil berkeliling atau dengan sepeda goes mengitari Area Simpang Lima Gumul. Tapi sayangnya masyarakat yang tinggal menikmati keindahan SLG harus dikotori dengan sampah-sampah, padahal sudah disediakan tempat sampah, kok masih ada yang membuang sampah sembarangan.

Keindahan dan kemegahan SLG harus didukung dengan masyarakat yang sadar dengan arti dari kebersihan, dengan kita membuang sampah pada tempatnya kita sudah membantu menjaga kebersihan dan keasrian SLG, harapnya. (Kominfo, yrpd, wk)

Hari Raya Idul Fitri 1438 H memang membawa berkah bagi siapa saja, Kabupaten Kediri yang memiliki segudang potensi unggulan, apalagi obyek wisatanya semua dibanjiri oleh pengunjung mulai dari balita sampai yang sudah tua kelihatan bergembira bisa bercengrama bersama keluarga di hari yang Fitri ini.

Gunung Kelud merupakan Obyek Wisata andalan Kabupaten Kediri tidak ketinggalan diserbu pengunjung bahkan ada turis dari Luar Negeri lhoo…. Sungguh mendunia obyek wisata yang satu ini, setelah terjadi erupsi yang maha dasyat, menggemparkan dunia, kini Gunung Kelud sudah cantik dan menawan.

Budi salah satu pengelola Agro Wisata Margomulyo tepatnya di Taman Bunga Patung Lembu Suro atau Taman Bunga Margomulyo mengatakan untuk lebaran kali ini volume pengunjung sangat luar biasa, parkiran sampai antri-antri, apa lagi lebaran kali ini juga libur panjang jadi banyak yang datang ke Gunung Kelud.

Mulai ramai sejak Lebaran Hari Ke Dua sampai Sekarang (30/6) tetap ramai dan sebagian besar pengunjung dari luar Kabupaten Kediri, kalua di hitung rata-rata pengunjung mulai lebaran ke 2 sekitar 10.000 sampai dengan 13.000 per harinya, diberlakukan juga buka tutup supaya pengunjung bisa berkunjung dengan puas dan leluasa.

Untuk pengamanan kami dibantu dari Satpol PP Kabupaten Kediri, Polsek Ngancar, Koramil Ngancar juga dari Puskesmas Ngancar semua siap siaga untuk mengamankan Obyek Wisata Gunung Kelud mulai dari loket sampai di parkiran atas semua ada pengamanan. Terang Budi.

Melihat di parkiran atas para tukan ojek juga ikut kebanjiran rejeki, kaos souvenir khas gunung kelud juga banyak sekali peminatnya, tidak ketinggalan tukang foto 15 menit jadi bagi pengunjung yang tidak membawa kamera sangat membantu sekali untuk bisa mengabadikan obyek wisata gunung kelud.

Tidak ketinggalan juga warung-warung makanan khas wong ndeso mulai dari pintu masuk Gunung Kelud, Taman Margomulyo sampai di parkiran atas ramai diserbu pengunjung, karena harganya yang tidak terlalu mahal jadi pengungjung merasa kerasan dan puas sambal menikmati pemandangan gunung kelud juga bisa menikmati makanannya.

Bu Gatot pemilik salah satu warung hari ini sampai kehabisan nanas khas gunung kelud yaitu nanas quin dan nanas madu, Alhamdulilah kami buka mulai Lebaran Pertama dan semua bisa menikmati masakan kami, harga standar kok, sama dengan harga biasa, karena kita ingin pengunjung bisa kerasan dan akan kembali lagi menikmati wisata gunung kelud. Kata Bu Gatot.

Himbauan siapa saja yang menikmati wisata di Kabupaten Kediri, supaya bisa menjaga kebersihan, utamanya sampah-sampah yang anda bawa, mulai dari bungkus makanan ringan, juga bekas botol minuman, tolong bisa di buang di tempat sampah, dengan begini anda bisa membantu menjaga keasrian dan keindahan obyek wisata yang ada di Kabupaten Kediri. (Kominfo, yrpd, wk)

Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Kediri sangat getol sekali untuk memajukan Usaha Mikro yang ada di Kabupaten Kediri, sesuai tugas dan fungsinya untuk memajukan usaha-usaha kecil menengah, mulai dari memberi support, ijin lebel, sampai dengan mengadakan pelatihan-pelatihan bagi UMKM.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Ir.Adi Suwignyo, M.Si saat di temui Tim Peliputan Dinas Kominfo Kabupaten Kediri (1/7) tetap dengan gayanya yang khas, penuh semangat menyampaikan bahwa UMKM yang ada di Kabupaten Kediri harus bisa berkembang dan bersaing di pasaran, apalagi sekarang ini kita sudah menghadapi pasar bebas jadi kami menginginkan yang terbaik untuk pelaku usaha yang ada di Kabupaten Kediri.

Apalagi Ibu Bupati Kediri dr.Hj.Haryanti Sutrisno mendukung penuh UMKM yang ada di Kabupaten Kediri, beliau sangat peduli dan harus bisa lebih maju lagi, baik dari pengolahan, cita, rasa, aroma sampai dengan kemasan harus betul-betul diperhatikan, jangan sampai produk kita kalah bersaing di pasar bebas. Terangnya.

Jadi kami juga sudah mengadakan upaya-upaya untuk pembenahan mulai dari Hak Cipta Merk sampai dengan kemasan, juga kita berikan kredit lunak untuk para pelaku usaha yang belum mempunyai modal untuk mengembangkan usahanya.

Juga kita promosikan baik melalui media online sampai dengan kita ajak untuk mengikuti pameran-pameran, semua itu bertujuan disampaing untuk mengenalkan produk para UMKM juga sebagai ajang transaksi bisa memasarkan sendiri, syukur-syukur ada yang mau peduli dan berminat untuk membantu memasarkan produksi para pelaku usaha mereka. Kata Adi Suwignya.

Agung Harijanto salah satu pelaku usaha home industry sangat berterimakasih atas dukungan dan juga support serta saran dari Pemerintah Kabupaten Kediri terutama Ibu Bupati Kediri dr.Hj.Haryanti Sutrisno melalui Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Ir. Adi Suwignyo. M.si, untuk usaha yang kami rintis dan baru seumur jagung, kategori baru hitungan bulan yaaa.. sekitar 3 bulan.

Pemilik Manisan Kering dari buah papaya dan bligo, mengisahkan awal mula membuat manisan, pertama manisan papaya yang diberi nama “Meri Meri” sebetulnya manisan papaya ini sudah saya coba produksi di tahun 2000, sebelum saya memproduksi tinta timbul, cet akrilik dan lainnya, tapi masih klas dipasaran dan belum ada lebelnya.

Selanjutnya pengembangan usaha saya dengan memproduksi alat-alat tulis, setelah itu barulah terpikirkan lagi untuk menggali potensi yang pernah saya miliki juga berkaitan dengan potensi kebutuhan akan bahan baku atau bahan dasar karena di Kabupaten Kediri sangatlah banyak yaitu membuat manisan dari papaya.

Akhirnya saya menciptakan manisan kering yang terbuat dari papaya, saya memilih papaya disamping harga yang relative murah bahkan kalau sedang musim tidak ada harganya, kadang sampai dibuang dan menjadi busuk, dari sinilah saya mencoba memanfaatkannya, saya membuat manisan kering tanpa bahan pengawet, bahan pewarna semua kita kerjakan asli sesuai cipta, rasa tetap khas papaya.

Selanjutnya saya berinovasi lagi untuk membuat manisan dari bahan bligo, karena manisan ini sangat langka juga bahan dasarnya yang sulit didapat dan jarang sekali kita temui, untuk manisan bligo sendiri kita beri nama “Jomeri” ini juga yang memberi nama Pak Adi Wignyo, saya sangat berterima kasih dengan beliau karena terus mensuport katanya “kamu harus beda, yang bligo harus diberi merk dan nama sendiri jangan sama dengan manisan papaya”. Terang Agung menirukan wejangan Adi Suwignyo.

Untuk pengembangan berikutnya terkait pangsa pasar yang lebih luas lagi, kami juga diminta untuk membuat manisan dingin, ini sebagai promosi awal menghadapi pameran Pekan Budaya dan Pariwisata nanti, kami menyiapkan manisan dingin dengan harga yang merakyat, murah, terjangkau hanya 5000 bisa menikmati minuman dingin berupa manisan papaya dan manisan bligo.

Untuk mensiasati tanaman bligo supaya tidak langka, saat ini saya sudah mengembangkan dalam bentuk pembibitan tanaman bligo, nanti kalau sudah siap tanam saya akan berikan kepada tetangga untuk bisa menanam dan merawat tanaman bligo, setelah berbuah akan saya beli dengan harga yang sudah kita sepakati, teryata usaha saya disambut baik, terutama untuk kegiatan ibu-ibu yang tidak punya kerjaan kita beri hiburan bertanam bligo. Terangnya.

Monggo yang ingin pesan manisan kering pepaya dan bligo silahkan hubungi Agung Harijanto siap selalu di No Hp. 085 235 721 313 (Kominfo, yrpd, ans, wk)

Sepekan sudah Lebaran telah berlalu bagi para pengusaha mulai makanan kuliner, warung makan dan resto sampai dengan pusat oleh-oleh kebanjiran rejeki, selalu diserbu masyarakat yang berkunjung ke Kabupaten Kediri.

Begitu juga dengan Gudangnya Tahu Takwa, merupakan Pusat Oleh Oleh produk UMKM Kabupaten Kediri yang berada di Jalan Susilowangi Dusun Besuk Desa Toyoresmi Kecamatan Ngasem atau jalur protocol Kecamatan Ngasem menuju ke Kecamatan Pagu, saat Tim Peliputan Kominfo Kabupaten Kediri (2/7) memantau di GTT Pusat Oleh Oleh Kediri.

Arus balik karena Senin, bagi yang kerja sudah masuk kerja, kalau anak-anak sekolah masih libur panjang, ternyata banyak sekali yang datang membeli oleh-oleh khas Kabupaten Kediri, disini semua hasil produksi UMKM ada dan tersedia, dengan harga murah, kualitas terjamin dan kemasan juga menarik.

Gatot Siswanto sebagai pemilik GTT Pusat Oleh Oleh Kabupaten Kediri mengatakan rasa syukurnya karena tahun 2017 omset mudik lebaran dari pengunjung, mulai kami buka pada Hari Raya ke 2 meningkat sampai mencapai 300 %, wwwoooowww angka yang sangat fantastis dan sungguh luar biasa.

Sedangkan untuk Hari Raya ke 3 dan sampai hari ini arus balik meningkat 600 % dari tahun lalu (2016), untuk perbandingan pada hari-hari biasa meningkatnya mencapai 800 %, hhhmmmm… hanya satu kata.... hebat…!!!.

Untuk produksi yang sangat diminati pengunjung tetap icon Kabupaten Kediri yaitu Tahu Takwa GTT, Stik Tahu, Getuk Pisang, produk baru juga diserbu pengunjung yaitu tahu bulat dan tahu sutra, untuk produksi yang lainnya seperti kripik bekicot, kripik nangka, kripik pisang, madu mongso sampai krupuk upik pun banyak peminatnya. Kata Gatot penuh semangat.

Harapan kami kedepan dengan banyaknya pengunjung di lebaran tahun ini, dibantu dengan jaringan kami yang sudah kita bangun, kita punya mimpi bisa mewujudkan wisata edukatif, karena sudah banyak kita lakukan di tempat kami ini, para anak-anak sekolah yang melakukan wisata edukatif, jadi kedepannya saya akan wujudkan tempat tersebut, dan Insya Allah tempatnya tidak jauh dari GTT.

Saya juga mengucapkan terimakasih karena sudah diberikan kepercayaan oleh Pemerintah Kabupaten Kediri sebagai Pembina UMKM di bawah naungan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Kediri. Tujuannya untuk bisa mengarahkan kepada pelaku UMKM yang baru, untuk bisa membantu mengarah ke pasar yang lebih luas lagi.

Bapak Robani dan Ibu Winarsih asli dari Sragen Jawa Tengah salah satu pengunjung juga pembeli di GTT Pusat Oleh Oleh Kabupaten Kediri menyampaikan rasa senang dan puas, saya taunya dari teman-teman kalau di GTT semua komplit, kita bisa mencari apa saja mulai dari makanan sampai dengan kerajinan-kerajinan tangan seperti kerajinan dari tempurung kelapa, juga ada mainan jaranan khas Kabupaten Kediri.

Disini disamping lengkap juga pelayanannya baik, harganyapun murah dan terjangkau, saya memborong Tahu Takwa sama Getuk Pisang untuk oleh-oleh pulang ke Sragen, untuk Tahu rasanya enak dan lezzaattt.. untuk teman – teman sudah saya bilangin semua, kalau ke Kabupaten Kediri beli di Pusat Oleh Oleh GTT. Katanya.

Acara kita lanjutkan melihat produksi pembuatan Tahu Takwa, Tahu Bulat, di pandu salah satu pegawai GTT Prasetiyo yang semuanya dibuat secara higienis, bahan pewarna tahu dari kunir, untuk karyawan semuanya ada sekitar 60 orang, kalau pesanan banyak seperti ini kita juga mempekerjakan ibu-ibu PKK yang ada di sekitar pengolahan Tahu juga sebagai tempat tinggal Pak Gatot pemilik GTT. Terang Prasetiyo

Bagi anda yang berminat silahkan pesan aneka olehan di Pusat Oleh Oleh Kabupaten Kediri GTT (Gudangnya Tahu Takwa) atau bagi UMKM yang belum masuk di GTT silahkan hubungi Gatot Siswanto HP.  081 335 761 073 WA. 081 333 824 557 (Kominfo, yrpd, ans, wk).

Menelusuri daerah pegunungan wilis tepatnya menuju ke obyek wisata Air Terjun Terjun Irenggolo Dusun Besuki Desa Jugo Kecamatan Mojo, (2/7) udara sejuk hawa pegunungan sangat terasa. Ditambah dengan jalan yang mengular, berkelok-kelok baik turun, melihat pemandangan alam yang sangat indah penuh pesona kiri kanan tampak hutan yang lebat, menambah adem dan nyaman untuk dinikmati.

Dari pantauan Tim Peliputan Kominfo, untuk pengunjung di Hari Lebaran lumayan kalau dihitung kendaraan baik Roda 2 maupun Roda 4 sekitar 300 – 400 pengunjung setiap harinya mulai lebaran Pertama sampai dengan hari ini. Kata salah seorang penjaga di lokasi wisata air terjun irenggolo.

Ini memang sangat jauh berbeda dengan obyek wisata andalan Kabupaten Kediri Gunung Kelud, sampai dengan hari inipun di Gunung Kelud masih terfavorit.

Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri terus berupaya mengadakan pembenahan-pembenahan di Obyek Wisata yang ada di Kabupaten Kediri, bukan hanya di Timur Sungai tapi juga di Barat Sungai seperti Ari Terjun Irenggolo dan Dholo juga akan diadakan pembenahan dan pengembangan.

Kalau kita melihat keadaan yang sekarang ini, setelah erupsi Gunung Kelud tahun 2014 lalu, untuk 2 obyek wisata Air Terjun ini memang perlu pembenahan dan pengembangan supaya bisa menarik kembali para wisatawan yang berkunjung.

Disamping kondisi alam yang sangat mendukung masih asri dan alami, ditambah masakah khas wong ndeso dari warung-warung makan yang ada di Area Wisata ini seperti Nasi Goreng Thiwul, tumis pakis, nasi goring ampok di campur teri, pastinya tempat ini bisa menjadi ikon ke 2 setelah gunung kelud.

Menggali obyek wisata yang ada di Kabupaten Kediri memang suatu keharusan tapi bagaimana kita bisa mengembangkan dan memelihara obyek wisata tersebut supaya bisa menarik dan mempesona pengunjung untuk selalu ingin datang dan datang lagi, ini merupakan PR bagi kita semua yang mencintai dan peduli dengan potensi di Kabupaten Kediri.

Seperti yang diungkapkan oleh wisatawan asal dari Makasar Akhad Mujaini mengakui akan keindahan juga keasrian alam di Air Terjun Irenggolo, “sebetulnya rumah saya di Jombang dan tahun ini saya bisa pulang ke Jombang, karena rasa penasaran ingin sekali melihat keindahan Air Terjun Irenggolo yang di kenal dengan air Terjun bertangga atau trap tangga, saya langsung mandi sepuasnya, dinginnya air terjun tidak mengurangi niat saya untuk berendam dan naik di trap air terjun.”

Lebih lanjut dikatakan untuk akses menuju ke air terjun sangat mudah, jalannya pun lancar dan juga pemandangannya yang luar biasa bagusnya, cocok sekali untuk liburan dengan keluarga dan sangat rekomendet, kata Akhmad mempromosikan obyek wisata Irenggolo dilihat dari wajahnya sangat puas dan merasa senang.

Dengan pengakuan seperti ini mari kita bersama sama sebagai warga Kabupaten Kediri, berikan ide dan saran untuk pengembangan dan pembenahan obyek wisata Air Terjun Irenggolo dan Dholo supaya lebih cantik, menawan dan mempesona, bisa menarik pengunjung yang lebih banyak lagi. (Kominfo, yrpd, ans, wk).

Libur panjang Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriyah tahun 2017 telah usai. Seluruh karyawan dan karyawati jajaran Pemerintah Kabupaten Kediri mengikuti apel perdana yang digelar Senin (3/7) di lapangan belakang Kantor Pemda Kabupaten Kediri. Pada apel perdana tersebut Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno bertindak sebagai inpsektur apel.

Tanpa terkecuali apel tersebut diikuti pula oleh Wakil Bupati Kediri Drs. H. Masykuri, MM, Sekda Kabupaten Kediri H. Supoyo serta seluruh Pimpinan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) Kabupaten Kediri.

Dalam sambutannya Bupati Kediri mengatakan masih dalam suasana Idul Fitri 1438 Hijriyah, kepada seluruh karyawan dan karyawati Pemkab Kediri yang beragama islam, mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri “Minal Aidzin Walfaidzin” mohon maaf lahir dan batin. “Semoga dihari yang fitri ini kita bisa saling memaafkan satu sama lain dari segala dosa dan khilaf yang telah kita perbuat selama ini.” Terangnya.

Ditambahakan oleh Bupati yang juga seorang dokter ini, sesuai Keputusan Presiden RI tentang cuti bersama tahun 2017, bahwa tanggal 30 Juni 2017 merupakan hari terakhir pelaksanaan cuti bersama tersebut dan hari ini merupakan hari pertama bagi seluruh Aparatur Sipil Negara masuk kerja seperti biasa, oleh karena itu semua pelaksanaan tugas-tugas kedinasan khususnya yang berhubungan dengan pelayanan masyarakat hari ini sudah berjalan normal.

“Saya berharap seluruh Kepala OPD agar melaksanakan monitor kehadiran dan kinerja PNS di SKPD masing-masing untuk mengoptimalisasi kinerja. Hari perdana masuk kerja pada hari ini kita tidak akan melaksanakan sidak kepada seluruh pegawai, akan tetapi kita akan mengecek absensi pegawai melalui computer maupun tablet,” tambahnya.

“Bagi pegawai yang hari ini sakit harus memiliki surat keterangan dari dokter, kalaupun ada tugas luar harus ada tanda tangan dari kepala OPD tersebut, karena ini sudah masuk dalam peraturan yang berlaku.” Tuturnya.

“Seluruh PNS di Kabupaten Kediri sudah mendapatkan TPP (Tunjangan Perbaikan Penghasilan), tapi perlu diingat bagi penerima TPP ini harus menerima konsekuensi dengan berkerja lebih keras dan giat lagi untuk mencapai hasil kerja yang optimal. Saya mengharapkan Pegawai dilingkungan Pemda Kediri harus meningkatkan disiplin dalam bekerja agar e-kinerja juga berjalan baik sesuai yang kita inginkan.” Tandas Bupati.

Usai Apel, seperti tradisi dalam pelaksanaan apel perdana usai cuti bersama hari raya idul fitri, seluruh keluarga besar Pemkab Kediri secara tertib dan bergiliran saling bersalaman dengan Bupati, Wakil Bupati dan Kepala Satker di lingkungan Kabupaten Kediri. Hal ini sebagai wujud saling merendahkan hati dan mengakui kesalahan antar sesama manusia terutama ketika berinteraksi saat bekerja. Harapannya terjadi sifat saling memaafkan dan kedepannya dapat membina kekompakan saat bekerja melayani masyarakat. (Kominfo, lks,yda,wk)

Masih dalam suasana Lebaran Idul Fitri 1438 H, dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk bisa saling bersilaturohim, bersalam-salaman, saling memaafkan dengan tulus dan ikhlas dari lubuk hati yang paling dalam, bukan sekedar sebagai suatu kebiasaan di setiap lebaran.

Halal Bi Halal dan Silaturohim Keluarga Besar DPRD Kabupaten Kediri hari ini (4/7) Bersama dengan Forkopimda Kabupaten Kediri yaitu Ketua DPRD H.Sulkani, Bupati Kediri dr.Hj.Haryanti Sutrisno, Kapolres Kediri AKBP Sumaryono, SH, SIK, MH, Ketua Pengadilan Negeri, Kepala Kejaksaan Negeri , Dandim 0809 Kediri, dan ditambah Kapolres Kediri Kota Ajun Komisaris Besar Anthon Haryadi dan Al Mukharom Kyai H. Anwar Iskandar Pengasuh Ponpes Al-Amin Kota Kediri.

Tampak hadir Pimpinan BI, Wakil Bupati Kediri Drs. H. Masykuri MM, Sekretaris Daerah Kabupaten Kediri H. SUPOYO, SH, M.SI, Kepala OPD Kabupaten Kediri, Camat Se Kabupaten Kediri serta tamu undangan lainnya di meriahkan oleh Orkes Gambus ala Padang Pasir dari Eh Rol Basah.

Ketua DPRD Kabupaten Kediri H.Sulkani dalam sambutannya mengucapkan rasa syukur dan terimakasih karena sudah bersedia menghadiri Halal Bi Halal Keluarga Besar DPRD Kabupaten Kediri, setelah satu bulan kita berpuasa dan merayakan Idul Fitri maka pada pertemuan malam ini kita menyelenggarakan acara Halal Bi Halal.

Sekalipun acara ini dilaksanakan dengan sederhana, namun kami berharap acara ini tidak kehilangan maknanya, sebagai wadah untuk saling bermaaf-maafan, oleh karena itu saya mewakili Keluarga Besar Kabupaten Kediri kami mengucapkan “Selamat Hari Raya Idul Fitri 1438 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin, semoga Allah SWT menerima puasa kita dana mal ibadah kita selama Bulan Ramadhon, sehingga kita dipertemukan kembali pada Romadhon yang akan datang”. Harap Sulkani

Tausiyah Halal Bi Halal kali ini disampaikan oleh Al Mukharom Kyai H. Anwar Iskandar Pengasuh Ponpes Al-Amin Kota Kediri, tadi kita sudah menyaksikan tarian jamping, yang mana jamping ini sebagai budaya Arab, kita bisa melihat mulai dari pakaian, sampai nyanyiannya semuanya budaya Arab.

Saya hanya ingin mengingatkan bahwa itu semua baik, tapi kita sebagai Bangsa Indonesia kita harus dan wajib mengidupkan budaya dari Bangsa kita sendiri, jangan lupa kita ini bangsa Indonesia, lahir di negara ini, hidup dan mati di negara ini. Kita juga punya kewajiban untuk menghidupkan budaya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tekan beliau.

Kita juga tidak boleh larut dengan budaya barat, yang berbasis liberalisme dan kebebasan yang tidak karu-kauran, kita punya budaya sendiri yang harus kita pertahankan, bahkan harus kita kembangkan dan kita perjuangkan kalua perlu, akan kita kibarkan ke Dunia Internasional, harus punya kebanggaan sebagai Bangsa Indonesia yang punya kepribadian Adi Luhung.

Silahkan mau nyanyi lagu-lagu barat tapi jangan lupa Lagu Kebangsaan kita Indonesia Raya, harus mengerti Pancasila, tapi sejatinya ada kewajiban yang paling pokok adalah menanamkan, mengajarkan dan memperjuangkan budaya kita sendiri. Begitu juga dengan Islam yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai Nabi Muhammad SAW. Terang Kyai.H.Anwar.

Kita sebagai Bangsa Indonesia harus mempunyai filter, bisa memilah dan memilih mana yang harus di nomor satukan dan mana yang harus dinomor duakan, kita tidak boleh larut dan kebablasen berbahaya, kita harus bersyukur kepada Allah SWT bahwa kita beberapa hari yang lalu, kita telah diberi kesanggupan untuk menjalankan apa yang diwajibkan oleh Allah SWT, sebagai Muslim kita harus berpuasa, kita harus berjakat, juga kita harus menjalankan apa yang di Sunahkan Oleh Rosul dengan baik.

Hari ini dalam prespektif ajaran yang universal, yaitu Halal Bi Halal mudah-mudahan semuanya diterima menjadi amal sholeh kita, menjadi bagian dari amal ibadah kita. Disambut amin dan tepuk tangan oleh hadirin semuanya. dilanjutkan tausyiah tentang makna Halal Bi Halal.

Selanjutnya dipenghujung acara dilanjutkan dengan bersalam-salaman saling bermaaf-maafan. (Kominfo, yrpd, fz, wk).

Suasana Lebaran Idul Fitri 1438 Hijriyah masih sangat terasa, waktunya kita semua melebur dosa dengan bersilaturahmi, berjabat tangan saling maaf dan memaafkan.

Dalam merayakan hari kemenangan tahun ini Pemerintah Kabupaten Kediri menggelar acara Halal Bihalal bagi seluruh Instansi Pemerintah mulai dari perangkat desa, perangkat kecamatan, BUMD (Badan Usaha Milik Daerah), tokoh Agama dan tokoh masyarakat. Acara tersebut berlangsung di Pendopo Kabupaten Kediri Rabu, 5 Juli 2017.

Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno didampingi oleh Ir. H. Sutrisno, MM. dan Wakil Bupati Drs. H. Masykuri, MM. bersama Istri, Ketua DPRD Kabupaten Kediri, Dandim 0809 , Kapolres, Kapolresta Kediri, Kepala Kejaksaan Negeri dan Sekda Kabupaten Kediri.

Sejak pagi ribuan orang sudah memadati halaman pendopo. Mereka berbaris dengan rapi untuk bisa berjabatan dengan Bupati Kediri beserta pejabat Forkopimda yang lainnya. Setelah berjabat tangan mereka menikmati hidangan menu yang telah disiapkan sambil mendengarkan musik-musik rohani menambah suasana menjadi lebih hangat.

Sudah menjadi tradisi bahwa setiap tahun dihari yang fitri dan penuh ampunan ini, Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno selalu melaksanakan Halal Bihalal di Pendopo Kabupaten Kediri. Nampak keceriaan, kegembiraan, dan keakraban saling bertemu melebur semua kesalahan dan dosa yang pernah dibuat, baik yang disengaja maupun tidak.

Sebagaimana dalam sambutan Bupati Kediri dr Hj. Haryanti Sutrisno yang disampaikan Wakil Bupati Kediri pada saat menjalankan Shalat Ied dimasjid Annur, disampaikannya bahwa, "Hikmah idul fitri ini adalah saling menjaga Silaturahim sesama manusia. Harapannya ini tidak Hanya Kita lakukan dalam Hari besar tapi kehidupan sehari-hari Sehingga tercipta keharmonisan sebagai ujung tombak dalam pembangunan Kabupaten Kediri." (Kominfo, Lks,Yrpd,Wk)